29.12.11
Mata lagi demo karena seharian tidur terus digerus obat batuk.
Tiap malam rasanya serupa. Ingat orang itu, tetap terselip rindu.
Lagu ini coba buat tenang si kepala batu. Sayang kurang ampuh, tidak seperti biasa.
Terus?
Terjun sajalah ke dunia maya, lihat apa yang bisa menyejukkan.
Inilah yang paling menyenangkan. Tapi terlalu semu.
Mau kabur kesana. Keluar angkasa. Yuk!
3.12.11
Debu-debu beterbangan
Asap Jalanan
Supir bus ugal-ugalan kejar setoran
Angkot menyumbat jalan
Seven Eleven
Bapak-bapak berseragam abu-abu menyetop kendaraan, memalak demi uang dua puluh ribuan
Pengendara scoopy sok jadi anak scooter
Cewek-cewek hore dengan rambut rebonding-an menjinjing louis vuitton imitasi
Mas-mas berambut mengkilap berlumuran gel dengan gigi dipugar besi
Anak-anak sekolah mengganti tentengan tempat minum dengan ponsel china Nexian
Pengamen menyanyikan lagu yang seragam, side A Armada dan side B Wali
Bau parfum oplosan
Penebangan pohon peneduh jalan, buat bikin Pom bensin baru
Sepasang kekasih korban sinetron mesum di taman
Asap rokok bolak-balik masuk pernapasan
Orang minta sumbangan lengkap dengan jas almamater
Warnet jadi sekolah dan rumah kedua bagi maniak game online
Gerombolan berbaju putih mengumbar sikap anarkis mengatasnamakan agama
Ibu-ibu bergosip tentang tetangga yang punya mobil baru
Pegawai kantoran bertampang datar setiap hari mengalami Dejavu
Pegawai negeri belanja-belanja cantik tanpa takut telat, tanpa takut dipecat
Band-band kacangan dengan instrumen mahal untuk sekedar lipsync musik melayu di acara musik setiap pagi
Kamera SLR cuma dijadikan accessories
Tante-tante dengan hidung mancung merk Haji jeje, plus tampang pucat akibat krim pemutih berkomposisi merkuri
Pamong praja titisan pak camat lirak-lirik cari apapun yang bisa 'diangkut' buat 'oleh-oleh' penggusuran rumah makan kali ini
30.11.11
Hujat Hujan
Ac kamar dengan pongahnya merasa dirinya menghisap kretek, menghembus lega lingkar-lingkar asap.
Brengsek. Raba selimut malah sarung yang teraih.
Kain 1xo.5 meter coba selimuti. Ditarik tutup muka telapak kaki beku. Ditarik tutup kaki gigi gemeretak.
Mata malas membelalak, badan enggan beranjak.
Raba-raba cari kaus kaki, yang terambil malah majalah Rolling Stone lama.
Sialan. Tak apalah lumayan buat digelar dimuka untuk tameng melawan dingin.
Jarum jam terjangkit sindrom siput, berlari lamban menggenapkan detik demi detik.
Pagi enggan muncul, padahal ditunggu gundah gulana.
Petir menghentak-hentak sekilas terdengar beat musik trance.
Bukannya asik malah bikin jantung bolak-balik mau copot.
Kilat kedap-kedip menakut-nakuti, tapi takutnya terlalu sering jadi terbiasa.
Anggap lampu disko, atau ada konser Bjork.
Abang, akhirnya si pagi nongol juga.
Tapi satu lagi hal busuk menunggu. Water Heater mati.
Kaki yang jadi es belum bisa dicairkan, sayang sekali.
Sayang sekali lagi, air yang juga sedingin es sudah siap dimuntahkan shower, mau membekukan dua kali telapak ditambah dua kali lima jari mungil.
Oh november, tolong bilang pada Desember, jangan mengutus hujan malam-malam kerumah!
22.11.11
Happy Birthday!
21.11.11
24.10.11
29.9.11
♥
25.9.11
Current
4.7.11
1.7.11
Dan sesungguhnya hal yang paling mulia yang harus dilakukan manusia adalah berkaca
11.6.11
Play for today
1. The Joy Formidable - Whirring
2. The Beatles - Strawberry fields forever
3. Radiohead - Paranoid android
4. Little Joy - Brand new start
5. Broken Social Scene - 7/4 shoreline
6. Afraid Of Stairs - Not today
7. Tame Impala - Alter ego
8. Morrissey - The more you ignore me the closer I get
9. The Pains Of Being Pure At Heart - Come Saturday
10. The Beach Boys - Wouldn't it be nice
Let's just sing along!
21.5.11
Hilang
Rindu kami seteguh besi
hari demi hari menanti
tekad kami segunung tinggi
takut siapa?? semua hadapi...
Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis
Marah kami senyala api
didepan istana berdiri...
Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis
yang ditinggal takkan pernah diam
mempertanyakan kapan pulang?
Ini bulan Mei. Bulan yang dirasa paling pedih dan penuh luka untuk dikorek setiap tahunnya bagi orang-orang yang menjadi korban tragedi 98. Diatas adalah penggalan lirik lagu Efek Rumah Kaca yang berjudul Hilang, yang tercipta atas nama anak muda yang masih terngiang akan kebiadaban pemerintahan.
Mungkin saat tragedi itu terjadi, saya masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang terjadi. Yang saya tahu hanya pecahan kaca bangunan di sekitar pertokoan, dan orang-orang terlalu takut untuk keluar rumah yang keadaannya sangat mencekam saat itu.
Tahun-tahun berikutnya saya mulai mengerti apa yang terjadi. dan tahun ini, saya mendengar lagu ini dan terasa bergetar hati saya. Saya mulai membedah-bedah mencari informasi yang bisa saya dapat di internet menyangkut korban-korban yang hilang. salah satunya Wiji Thukul. Seorang penyair yang membuat puisi-puisi kritis yang membuat saya takjub. Ia mungkin hanya anak dari seorang tukang becak. Tapi tekadnya untuk memberantas kemiskinan dan kebobrokan negeri ini sebesar dunia. Ia pantang merasa takut. sebelah matanya hampir buta, tapi tak berarti apa-apa baginya. Ia tetap maju di barisan paling depan, mengepal tangan dan berusaha membuat perubahan.Wiji Thukul-lah pahlawan yang sebenarnya. Tapi Ia hilang bak ditelan bumi.
Saya membaca riwayatnya di beberapa artikel dari berbagai sumber. Tak ketinggalan kisah keluarga yang ditinggal. Seketika saya terdiam, merenung. Dada saya sangat sesak, dan otak saya panas berpikir keras. Banyak pertanyaan di kepala saya. Dan yang paling menohok hati saya, Bagaimana rasanya menanti orang yang mereka sayang di setiap hari mereka tanpa kejelasan?
Sungguh miris mengingat pemerintah seolah amnesia, melupakan mereka yang dinanti...
28.3.11
A song for a departure | Road to rockin' the region
Saya memutuskan untuk pergi bersama adik saya, naik Bus. Karena saya biasanya naik motor apabila ke Hey folks, adalah sulit untuk naik Bus, karena kita harus jalan jalan kaki pegel baby!
Berangkatlah saya pukul 13.00 , karena saya lihat di invitationnya acara mulai pukul 14.00.
Kami pun berangkat, dan sampai di lokasi tepat pukul 14.00. Saat melintas didepan heyfolks, ternyata masih pada check sound! (beh bisa dibayangin lah ya gondoknye gimane..) saya melihat ada Ajie Gergaji sedang memeluntir-meluntir setem gitarnya, Unyil sibuk memijit-mijit Keyboard kesayangannya, upik lagi kutak-katik gitarnya, Suki asik dengan botol minumnya (Loh?) iya, dia lagi minum diwarung deket situ. Saya dan adik saya akhirnya melepas lelah dengan duduk didekat-dekat situ. Setelah satu jam, sayangnya acara belum mulai. Aduh saya mulai bosan tuh dengerin orang pada check-check ala tujuh belasan itu. Rasa ngantuk telah menjalari mata saya, siang itu matahari tertutup awan, tapi panasnya sangat menyiksa. Tapi, demi The Milo saya mah rela!
Setengah jam kemudian, mulailah Herald menyapa kami para penonton. Dimulailah, A song for a departure | Road to rockin' the region !
Setelah berbasa-basi, mulailah L'alphalpha menghibur kami dengan beberapa track yang diambil dari album perdana mereka, 'When we awake all dreams are gone' yang baru saja dirilis. Dan mereka membawakan dua track favorit saya, Comet's tail dan The Day When Everything Around Us Fall Asleep and We do Remember How to Awake.
Setelah L'alphalpha turun, giliran Leonardo Cs untuk berhuru-hara. Saya mengagumi Leonardo, seperti biasanya. Mereka membawakan 6 lagu, dan mereka sungguh terlihat keren!
Saat The Milo menaiki panggung sederhana, semua penonton pun agak maju merapat, guna menikmati The Milo yang datang dari jauh itu. Saya pun tak henti merekam penampilan mereka, Band yang paling saya tunggu-tunggu. Saya terhanyut dalam lagu-lagu mereka, terutama For all the dreams that wings could fly.
Berakhirlah acara itu, dan orang-orang pun mulai mengerubungi 'dagangan' tiga band yang akan berangkat hari kamis minggu ini.
Pulanglah saya dengan hati senang.
Have a nice show in singapore guys! We proud of you all!