Laman

24.8.10

Whatever people say i am, that's what i'm not

Dari kemarin saya selalu membicarakan yang "manis manis" dalam hidup. Kesenangan, kerinduan, kegemaran. Tak boleh kita lupa, rasa pahit pun ikut mengabdikan dirinya buat kita agar kita dapat menghargai manisnya hidup. Salah satunya, awan hitamnya hidup, yaitu kebencian. Saya merupakan seseorang yang selalu menangkal kebencian yang dipantulkan orang lain buat saya. Hidup ini adalah pilihan. Saya lebih rela orang lain menunjukkan rasa bencinya pada saya, dari pada mereka sibuk membongkar pasang topeng, atau saya malah harus melihat liur mereka berjatuhan saat mereka menjilat. Dan kalau saya benci sama sesuatu, saya nggak suka basa basi, lantaran saya nggak mau jadi orang munafik. Sekarang saya ngerasa ada orang yang lagi benci sama saya. Well, saya biasa aja. Lagipula orang itu nggak pernah nyumbang apa-apa dalam kesenangan saya. Jadi saya juga nggak punya beban buat semua itu. Aduh kayanya ini pembicaraan yang terlalu serius ya.. Tapi dari sini, saya mau kasih tau sama kalian, kalo benci itu suka membakar segala-galanya. Makannya, jangan suka menyimpan benci. Mendingan langsung aja diutarakan kalau benci sama orang. Biar orang itu bisa berubah, biar kita jadi lebih mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar