Rindu kami seteguh besi
hari demi hari menanti
tekad kami segunung tinggi
takut siapa?? semua hadapi...
Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis
Marah kami senyala api
didepan istana berdiri...
Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis
yang ditinggal takkan pernah diam
mempertanyakan kapan pulang?
Ini bulan Mei. Bulan yang dirasa paling pedih dan penuh luka untuk dikorek setiap tahunnya bagi orang-orang yang menjadi korban tragedi 98. Diatas adalah penggalan lirik lagu Efek Rumah Kaca yang berjudul Hilang, yang tercipta atas nama anak muda yang masih terngiang akan kebiadaban pemerintahan.
Mungkin saat tragedi itu terjadi, saya masih terlalu kecil untuk mengerti apa yang terjadi. Yang saya tahu hanya pecahan kaca bangunan di sekitar pertokoan, dan orang-orang terlalu takut untuk keluar rumah yang keadaannya sangat mencekam saat itu.
Tahun-tahun berikutnya saya mulai mengerti apa yang terjadi. dan tahun ini, saya mendengar lagu ini dan terasa bergetar hati saya. Saya mulai membedah-bedah mencari informasi yang bisa saya dapat di internet menyangkut korban-korban yang hilang. salah satunya Wiji Thukul. Seorang penyair yang membuat puisi-puisi kritis yang membuat saya takjub. Ia mungkin hanya anak dari seorang tukang becak. Tapi tekadnya untuk memberantas kemiskinan dan kebobrokan negeri ini sebesar dunia. Ia pantang merasa takut. sebelah matanya hampir buta, tapi tak berarti apa-apa baginya. Ia tetap maju di barisan paling depan, mengepal tangan dan berusaha membuat perubahan.Wiji Thukul-lah pahlawan yang sebenarnya. Tapi Ia hilang bak ditelan bumi.
Saya membaca riwayatnya di beberapa artikel dari berbagai sumber. Tak ketinggalan kisah keluarga yang ditinggal. Seketika saya terdiam, merenung. Dada saya sangat sesak, dan otak saya panas berpikir keras. Banyak pertanyaan di kepala saya. Dan yang paling menohok hati saya, Bagaimana rasanya menanti orang yang mereka sayang di setiap hari mereka tanpa kejelasan?
Sungguh miris mengingat pemerintah seolah amnesia, melupakan mereka yang dinanti...